Lokalisasi Tutup, Kini “Alumni” Dolly Jajakan Diri Ke...

 PSK Dolly
Lokalisasi prostitusi Dolly sudah lama ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya. Para PSK yang pernah tinggal di Dolly pun menjadi kebingungan karena mereka kehilangan pekerjaan. Akibatnya, mereka pun
mencari jalan lain, yaitu menjajakan diri lewat jejaring sosial maupun dengan cara-cara lainnya.
Selain menjajakan diri lewat jejaring sosial, “alumni” lokalisasi prostitusi Dolly, Kota Surabaya, Jawa Timur juga menjajakan diri lewat cara yang berbeda. Sasarannya kini adalah wilayah Malang. Hal ini diungkapkan oleh seorang bekas penghuni Dolly asal Kabupaten Jember yang tinggal di salah satu kontrakan di Kota Malang.
Dia mengaku, saat Dolly ditutup, ia pulang ke kampungnya di Jember. “Dua bulan di Jember, tak ada kerjaan di rumah. Aku mau cari kerja di Malang. Maunya kerja di hotel, tapi belum ada lowongan. Akhirnya, ketemu dengan teman yang memang suka melayani tamu-tamu di hotel, aku ikut dia,” kata perempuan berinisial FZ itu, akhir pekan lalu.
Perempuan yang mengaku pernah kuliah di salah satu perguruan tinggi di Malang itu, menjadi penjaja seks karena murni didorong kebutuhan ekonomi. “Papa dan mama saya cerai karena usaha yang digelutinya bangkrut. Kuliah tidak sampai lulus. Aku harus cari nafkah sendiri,” kata dia, dikutip dari Kompas.com.
Di Malang, FZ baru dua bulan. Dalam operasi yang menyasar tamu hotel di Malang, FZ menjual diri berdasarkan pesanan. “Foto aku ada di beberapa karyawan hotel di Malang, untuk ditawarkan ke beberapa tamu hotel yang datang. Kalau ada kecocokan langsung transaksi,” kata dia.
Namun biasanya, FZ tak langsung menuju ke hotel di mana tamu menginap. FZ mengajak tamu itu bertemu terlebih dahulu di luar hotel. “Bisa ketemuan di mall atau di rumah makan atau di sebuah cafe,” kata FZ, yang sudah 4 tahun menghuni Dolly.
Untuk layanannya ini, FZ memasang tarif Rp 500 ribu. Namun, jarang tamu yang memberikan sesuai harga yang ditentukan. “Kebanyakan memberi lebih dari Rp 500 ribu. Kadang juga diajak belanja ke mall. Dia yang membayar,” kata dia.
Mayoritas tamu yang pernah dilayani FZ adalah pengusaha yang berduit. “Karena kebanyakan tamu yang tinggal di hotel berbintang. Selain tamu hotel, aku tidak melayani. Karena mudah dirazia satpol PP,” kata dia sembari tersenyum.
Dia menyadari tak akan selamanya berada di dunia yang kini digelutinya. “Nantinya aku akan hidup secara normal. Akan menikah dan akan mencari suami yang bisa membimbing saya lebih baik,” kata dia. FZ mengaku sudah mulai mulai menabung untuk membeli rumah di salah satu perumahan di Kota Malang.
“Aku juga punya cita-cita bagaimana punya suami dan anak serta bisa membina keluarga yang harmonis,” kata dia.

Sumber : http://yangseru.com/lokalisasi-tutup-kini-alumni-dolly-jajakan-diri-ke-tamu-hotel.html

0 komentar